Pertengkaran yang tak henti-hentinya, atmosfir kebencian dan dendam, nafsu untuk berkuasa sendiri di kalangan para pemimpin, sehingga rakyatnya yang merasa terus dipinggirkan dan disingkirkan kebutuhannya menjadi putus asa dan membiarkan diri mereka tenggelam dalam anarki dan amuk — maka Ikrar Husnul Khatimah ini dalam pandangan kami merupakan jalan pamungkas yang sekurang-kurangnya mungkin bisa mengurangi kadar kekisruhan psiko-politik bangsa kita.
Kalau di antara manusia sudah sedemikian rupa berlangsung situasi saling tidak percaya pada ‘kualitas’ yang sangat serius, terlebih lagi jika pangkal dan ujungnya adalah ketidakadilan sosial yang akut, serta kelaparan kekuasaan yang terlalu parah — maka boleh dikatakan sudah tidak ada jalan politik, sosial dan budaya pada skala horisontal di antara mereka. Formula terakhir yang bisa terbayangkan adalah suatu pintu vertikal yang ‘melibatkan’ Allah swt.
Demikianlah situasi kita, sekali lagi: omong apapun, orang tak percaya. Omong di manapun, di kursi pemerintahan, di forum diskusi, di podium partai, di mimbar pengajian, di lembar koran atau di layar teve, orang tak percaya. Tetapi kalau kita para hamba Allah, terutama para pemimpin masyarakat, terlebih-lebih lagi pemimpin ummat, omong di rumah Allah di hadapanNya, berikrar menyatakan pertaubatan dan menyucikan diri, berjanji menyelenggarakan perbaikan sejarah dan tidak melakukan perusakan rohani dan akhlak…semoga orang mulai percaya.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website
0 comments:
Post a Comment